Ladrang Wilujeng: Harmoni Jawa untuk Kebahagiaan dan Keselamatan

Ladrang Wilujeng adalah salah satu gending Jawa yang paling dikenal dan dicintai, mengandung doa dan harapan untuk kebahagiaan, keselamatan, dan keberkahan. Kata “Wilujeng” sendiri berarti “selamat” atau “sejahtera” dalam bahasa Jawa, mencerminkan esensi dari gending ini.

Makna dan Fungsi

Ladrang Wilujeng sering dimainkan dalam berbagai acara penting, terutama yang berhubungan dengan upacara adat dan perayaan. Beberapa fungsi umum meliputi:

  • Upacara Pernikahan: Mengiringi prosesi pernikahan, melambangkan harapan akan kehidupan rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah.
  • Acara Adat: Dimainkan dalam berbagai upacara adat Jawa, seperti tingkeban, tedhak siten, dan lain-lain, sebagai ungkapan syukur dan permohonan keselamatan.
  • Pertunjukan Seni: Disajikan dalam pertunjukan gamelan sebagai bagian dari repertoar klasik, memberikan suasana tenang dan khidmat.

Ciri Khas

AD PLACEMENT

Ladrang Wilujeng memiliki karakteristik musikal yang khas, termasuk:

  • Laras Slendro Pathet Manyura: Memberikan nuansa megah dan agung, cocok untuk acara-acara penting.
  • Tempo Lambat dan Tenang: Menciptakan suasana khusyuk dan kontemplatif, mendukung makna doa dan harapan yang terkandung di dalamnya.
  • Melodi yang Indah dan Mengalir: Menggugah perasaan damai dan bahagia, membawa pendengar pada suasana spiritual yang mendalam.

Warisan Budaya yang Abadi

Ladrang Wilujeng bukan hanya sekadar gending, melainkan juga bagian penting dari warisan budaya Jawa. Gending ini terus dilestarikan dan diajarkan dari generasi ke generasi, menjadi simbol keindahan dan kearifan lokal. Dalam setiap alunannya, Ladrang Wilujeng membawa pesan universal tentang harapan, kebahagiaan, dan keselamatan, yang relevan sepanjang masa.

Lirik Ladrang Wilujeng (Gerongan dan Sindhenan)

Judul gendhing : Wilujeng
Laras : Slendro 6/Pelog Barang

AD PLACEMENT

Parabe sang moro bangun
sepet domba kali oya
aja dolan lan wong pria
ngGerameh nora prasaja

Garwa sang sindura prabu
wicara mawa karana
aja dolan lan wanita
kanyata asring katarka

Sembung langu mung wing gunung
kunir wisma kembang reta
aja nggugu ujarira
wong lanang sok asring cidra

Genta geng kang mungwing panggung
jawata pindha arjuna
jaman mengko kawruhana
wong wadon keh ngamandaka

AD PLACEMENT

Kramane sawoleng kayun
ayam kuncung sabeng wana
padune cuwo ing karsa
wuwuse tan merak driya

Burat pada perkutut gung
sujanma misayeng mina
mbok iku den langgatana
dokohe asor wong njala

Gatrane kang kembang randhu
wogan alit tumbal wisma
kemaruk nekani karsa
tankena mengeng sadela

AD PLACEMENT
More Docs