“Gethuk” adalah lagu daerah Jawa Tengah yang telah lama mengakar dalam budaya masyarakatnya. Lagu ini terkenal dengan liriknya yang sederhana namun sarat makna, serta melodi yang mudah diingat dan dinyanyikan oleh siapa saja.
Makna dan Pesan
Lagu “Gethuk” tidak hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga mengandung pesan moral yang berharga. Liriknya menggambarkan pentingnya menghargai kearifan lokal dan tidak melupakan akar budaya sendiri, bahkan di tengah kemajuan zaman. Selain itu, lagu ini juga mengajarkan tentang semangat kebersamaan dan persahabatan, tercermin dari ajakan untuk bermain bersama di bawah sinar rembulan.
Popularitas dan Versi
Lagu “Gethuk” telah dipopulerkan oleh berbagai penyanyi dari generasi ke generasi, mulai dari Waldjinah hingga penyanyi-penyanyi muda masa kini seperti Yeni Inka dan Adella. Lagu ini juga kerap diaransemen ulang dalam berbagai genre musik, mulai dari keroncong, campursari, hingga versi orkes yang lebih modern.
Warisan Budaya
Lagu “Gethuk” adalah salah satu contoh kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Melalui lagu ini, kita diajak untuk menghargai warisan leluhur dan terus menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang.
Judul lagu: Gethuk
Ciptaan: NN
Laras: Slendro 9
Sore-sore padang bulan
Ayo konco podo dolanan
Rene-rene bebarengan
Rame-rame e..do gegojegan
Kae-kae rembulane
Yen disawang kok ngawe-awe
Koyo-koyo ngelingake
Konco kabeh ojo turu sore-sore
Gethuk, asale soko telo
Moto ngantuk, iku tambane opo?
Ach ach.. halah getuk asale soko telo
Yen ra petuk atine rodo gelo
Jo ngono mas
ojo-ojo ngono
kadung janji mas
aku mengko gelo