“Ampar Ampar Pisang”, sebuah lagu daerah populer dari Kalimantan Selatan, menyimpan lebih dari sekadar melodi riang yang mengundang untuk bernyanyi bersama. Liriknya yang sederhana ternyata sarat akan makna dan pesan moral yang relevan hingga kini.
Lagu ini menggambarkan proses pengolahan pisang, dari buah yang belum masak hingga siap diolah menjadi berbagai hidangan lezat. “Ampar ampar pisang, pisangku belum masak,” menggambarkan bagaimana pisang yang masih mentah dihamparkan di bawah sinar matahari agar cepat matang.
Namun, lagu ini bukan hanya tentang pisang. Frasa “Manggalepak manggalepok, patah kayu bengkok” menyiratkan bahwa dalam perjalanan hidup, akan ada rintangan dan cobaan yang harus dihadapi. Kayu bengkok yang mudah patah melambangkan mereka yang lemah dan mudah menyerah.
Sementara itu, “Bengkok dimakan api, apinya cang curupan” menggambarkan bahwa kesulitan dan tantangan akan dihadapi oleh semua orang, bahkan yang kuat sekalipun. Api yang hampir padam menunjukkan bahwa setiap masalah ada solusinya, meski kadang butuh perjuangan ekstra.
Pesan moral yang paling kuat terdapat pada bagian akhir lagu, “Nang mana batis kutung, dikitipi dawang.” Ini adalah peringatan tentang konsekuensi dari kemalasan dan keengganan untuk berusaha. Kaki buntung yang digigit biawak melambangkan nasib buruk yang menimpa mereka yang tidak mau bekerja keras.
“Ampar Ampar Pisang” bukan hanya lagu anak-anak untuk dinyanyikan sambil bermain. Lagu ini adalah warisan budaya yang mengajarkan nilai-nilai penting tentang kerja keras, ketekunan, dan kesiapan menghadapi tantangan hidup. Pesan-pesan ini relevan untuk semua usia, mengingatkan kita bahwa kesuksesan hanya bisa diraih dengan usaha dan semangat pantang menyerah.
Judul lagu : Ampar Ampar Pisang
Asal : Kalimantan Selatan
Ampar ampar pisang
Pisangku belum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api, apinya canculupan
Bengkok dimakan api, apinya canculupan
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang